TUMBUH KEMBANG TODDLER

>> Sabtu, 21 Februari 2009

Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak ia lahir sampai mencapai usia dewasa. Pada masa balita pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sangat cepat. Masa seperti ini merupakan dasar dan tidak akan terulang lagi pada kehidupan selanjutnya. Karena itu perhatian yang diberikan pada masa balita akan sangat menetukan kualitas kehidupan manusia di masa depan. Manusia dalam hidupnya belajar sejak lahir sampai masa tua. Manusia itu berkembang dari satu tiap periode perkembangan ke periode yang lain mereka mengalami perubahan tingkah laku yang berbeda-beda di akibatkan karena masalah-masalah atau tugas-tugas yang dituntut dan muncul pada setiap periode perkembangan itu berbeda pula.

Pengertian
Pertumbuhan ditandai dengan perubahan ukuran bagian badan anak, yaitu dari kecil menjadi besar. Sedangkan perkembangan ditandai oleh perubahan kemampuan, yaitu dari pengetahuan yang terbatas pada waktu lahir menjadi kaya akan kemampuan, seperti berjalan, berlari, tersenyum, berbicara, belajar, dan bergaul di kemudian hari.
Didalam mempelajari proses perkembangan manusia dengan tugas-tugas perkembangannya kita harus memahami dengan baik istilah seperti ; belajar dan kematangan. Belajar adalah adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dengan latihan atas dasar kematangan dari orang yang sedang belajar itu. Dan kematangan adalah kelengkapan dari pertumbuhan dan perkembangan fungsi-fungsi badan dan mental sehingga seseorang dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Mental adalah mengenai keadaan psikologis, yaitu mencakup pikiran, status emosional dan perilaku.
Toddler adalah anak adalah anak anatara rentang usia 12 sampai 36 bulan. Toddler tersebut ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat dengan kemampuan mobilitas fisik dan kognitif lebih besar.

Perkembangan Fisik
perkembangan ketrampilan motorik yang cepat membolehkan anak untuk berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri sendiri seperti makan, berpakaian dan eliminasi. Pada awal toddler berjalan dalam posisi tegak dengan sikap papan berjalan, abdomen menonjol, dan lengan berada diluar sisi untuk keseimbangan. Segera anak mulai mengemudikan kursi, menggunakan pegangan atau dinding untuk mempertahankan keseimbangan sambil meninggikan, menempatkan kaki pada langkah yang sama sebelum melanjutkan langkah. Keberhasilan memberikan dorongan untuk mencoba cara yang lebih tegak untuk mengalihkan kursi dengan cara yang sama. Ketrampilan daya gerak segera meliputi berlari, melompat, berdiri satu kaki beberapa detik, dan menendang bola. Kebanyakan toddler dapat mengendarai sepeda roda tiga, memanjat tangga dan berlari dengan baik.
Kemampuan motorik halus meningkat dari menggambar lingkaran secara spontan sampai menggambar garis silang dengan benar. Pada usia tiga tahun, anak menggambar orang kayu sederhana dan biasanya dapat menumpuk kotak-kotak kecil menjadi menara. Peningkatan ketrampilan daya gerak, kemampuan untuk melepas pakaian, dan perkembangan control sfingter memungkinkan anak untuk toilet training jika toddler telah mengembangkan kemampuan kognitif yang penting. Orangtua sering konsultasi pada perawat untuk pengkajian kesiapan toilet training.
System jantung paru menjadi stabil pada masa toddler. Rata-rata denyut jantung dan pernapasan lambat sampai rata-rata 110x/menit dan pernapasan 25x/menit, secara berurutan, dan tekanan darah bervariasi. Rentang normal tekanan darah adalah sistolik 70-110 dan diastolik 40-70 mmHg.

Read More......

TUMBUH KEMBANG ANAK

MENURUT ERIK ERIKSON (15 Juni 1902)

Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai pengembangan teori psikoanalisis dari Freud. Di dalam teori psikososial disebutkan bahwa tahap perkembangan individu selama siklus hidupnya, di¬bentuk oleh pengaruh sosial yang berinteraksi dengan individu yang menjadi matang secara fisik dan psikologis.

Inti teori Erik Erikson, yaitu:

  1. Perkembangan emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik.
  2. Adanya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis.
  3. Adanya keteraturan yang sama antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis.
  4. Dalam menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan sosial akan menyatu.
  5. Pada setiap saat anak adalah gabungan dari organisme, ego, dan makhluk sosial.
  6. Perkembangan manusia dari sejak lahir hingga akhir hayat dibagi dalam 8 fase, dengan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada setiap fase.

Calvin S. Hall dan Gardner Lindsey (2000) menyatakan bahwa Erik Erickson membagi perkembangan kepribadian individu menjadi 8 (delapan) tahap yang secara garis besar terbagi menjadi:

  1. Empat tahap pertama terjadi pada fase bayi dan fase kanak-¬kanak.
  2. Tahap kelima terjadi pada fase remaja, yang memiliki arti sa¬ngat penting dalam teori Erickson. Pada fase ini terjadi per¬alihan dari fase kanak-kanak ke fase dewasa, dan apa yang terjadi pada fase remaja sangat menentukan terbentuknya kepribadian pada fase dewasa, yaitu: identitas, krisis identitas, dan kekacauan identitas.
  3. Tiga tahap terakhir terjadi pada fase dewasa dan fase tua.
  • Kepercayaan Dasar vs Ketidakpercayaan/Kecurigaan Dasar
    Timbulnya kepercayaan dasar diawali dari tahap sensorik-oral, di¬tandai bayi dengan tidur tenang dan nyenyak, menyantap makanan dengan nikmat, dan defekasi dengan mudah dan lancar.
    Hal-penting yang perlu dipaparkan pada fase ini, yaitu:
    ---> Timbulnya rasa aman pada diri anak yang terjadi akibat in¬traksi erat antara anak dan ibu.
    ---> Dasar perkembangan rasa aman adalah pengaruh kualitas hubungan ibu dan anak bukan kuantitas makanan atau ben¬tuk kasih sayang yang berlebihan dari ibu kepada anak.
    ---> Dari rasa aman, tumbuh kepercayaan dasar terhadap dunia luar.
    ---> Apabila hubungan ibu dan anak tidak berkualitas akan timbul rasa tidak aman dan selanjutnya tidak percaya terhadap dunia luar ataupun sesama manusia sehingga timbul kecurigaan dasar.
    ---> Apabila tidak memperoleh kepercayaan dasar akan timbul gangguan kepribadian skizofrenia.
    ---> Apabila tidak memperoleh kepercayaan terhadap dunia luar akan mengalami kepribadian skizoid, yaitu hanya melihat diri¬nya sendiri (introvert) dan akan terjadi depresi apabila men¬dapatkan stres.
  • Kemandirian (Otonomi) vs Perasaan Malu dan Keragu-raguan
    Fase ini kurang lebih sejajar dengan fase anal menurut Freud. Hal-hal penting yang perlu diketahui pada fase ini, yaitu:
    ---> Individu mulai belajar menegakkan otonomi, namun belum dapat berpikir diskriminatif (membedakan) sehingga diperlukan adanya bimbingan.
    ---> Di satu sisi, lingkungan mengharapkan anak dapat mandiri, akan tetapi disisi lain ia mendapatkan perlindungan dengan maksud agar anak terhindar dari rasa malu dan ragu.
    ---> Anak secara bertahap berusaha untuk belajar mengendalikan diri secara mandiri.
    ---> Apabila berhasil tanpa kehilangan harga diri akan timbul rasa kebanggaan dan percaya diri.
    ---> Apabila ia tidak diberikan kesempatan dan terlalu banyak dik¬endalikan dari luar akan timbul bibit rasa malu dan ragu yang berlebihan.
    ---> Gangguan kepribadian akibat ketidakberhasilan pada fase ini adalah anak memiliki kepribadian obsesif-kompulsif dan bila parah memiliki kepribadian paranoid.
  • Inisiatif vs Rasa Bersalah
    Pada fase ini, anak sangat aktif dan banyak bergerak serta mulai mengembangkan kemampuan untuk hidup bermasyarakat. Hal-hal penting yang perlu dipahami pada fase ini, yaitu:
    ---> Timbul inisiatif, yang ditandai anak sudah mulai merencana¬kan permainan bersama teman sebaya yang dilakukan dengan gembira.
    ---> Adanya keseimbangan perkembangan fisik dan psikologis.
    ---> Sudah tertanam norma masyarakat yang diajarkan oleh orang tua maupun lingkungannya.
    ---> Timbul rasa bersalah karena terjadi persaingan dengan orang tua sejenis. Terjadi setelah dipahaminya norma masyarakat.
    ---> Timbul kebencian kepada orang tua karena orang tua melaku¬kan hal-hal yang semula dilarang dilakukan anak.
    ---> Sisa konflik yang dijumpai pada fase ini adalah reaksi histeris dan psikosomatik.
  • Berkarya vs Rasa Rendah Diri
    Fase ini kurang lebih sejajar dengan fase laten menurut Freud. Anak mulai memasuki pendidikan formal. Anak berusaha merebut per¬hatian dan penghargaan atas karyanya.
    Hal-hal penting yang perlu diketahui pada fase ini bahwa pada diri anak akan dijumpai:
    ---> Belajar menyelesaikan tugas yang diberikan guru atau orang lain.
    ---> Mulai timbul rasa tanggung jawab.
    ---> Mulai senang belajar bersama.
    ---> Timbul perasaan rendah diri apabila dirinya kurang mampu dibanding temannya.
  • Identitas vs Kekacauan Identitas
    Fase ini sejajar dengan fase remaja menurut Freud. Pada fase ini dijumpai hal-hal sebagai berikut.
    ---> Berakhirnya fase kanak-kanak dan memasuki fase remaja.
    ---> Pertumbuhan fisik yang pesat dan mencapai taraf dewasa.
    ---> Orang tua sebagai figur identifikasi mulai luntur dan mencari figur identifikasi lain.
    ---> Mulai ragu terhadap nilai-nilai yang selama ini diyakini dan dianutnya.
    ---> Sering terjadi konflik pada saat mencari identitas diri sehingga apa yang dialami pada fase anak muncul kembali.
    ---> Dalam mencari identitas diri, anak sering mencoba berbagai ma¬cam peran untuk mencari peran yang cocok dengan dirinya.
    ---> Sikap coba-coba ini tidak jarang menjerumuskan remaja ke hal-hal negatif.
    ---> Kebingungan peran diri dapat menimbulkan kelainan peri¬laku, yaitu kenakalan remaja dan mungkin juga psikotik.
  • Keintiman vs Isolasi
    Dapat disejajarkan dengan fase dewasa awal, yaitu berakhirnya fase remaja. Hal-hal penting pada fase ini, yaitu:
    a. Terjadi hubungan yang intim dengan pasangannya.
    b. Terjadi hubungan tertutup dengan kedua orang tuanya.
  • Perhatian terhadap Apa yang Diturunkan vs Kemandekan
    Hal-hal yang penting pada fase ini, yaitu:
    ---> Adanya perhatian terhadap keturunan.
    ---> Adanya perhatian terhadap apa yang dihasilkan (produk-¬produk).
    ---> Adanya perhatian terhadap ide-ide.
    ---> Pembentukan garis pedoman untuk generasi mendatang.
    ---> Tumbuh nilai pemeliharaan, yang ditandai dengan adanya kepedulian, keinginan memberi perhatian, berbagi dan mem¬bagi pengetahuan, serta pengalaman kepada orang lain.
    ---> Apabila pada fase ini pembentukan garis pedoman untuk generasi yang akan datang lemah, individu akan mengalami kemiskinan, kemunduran bahkan mungkin mengalami ke¬mandekan kepribadian.
    ---> Tugas perkembangan yang harus diselesaikan adalah kreati¬vitas berperan sebagai orang tua.
  • Integritas vs Keputusasaan
    Integritas adalah keberhasilan dalam menyesuaikan diri terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam hidup. Hal-hal yang perlu dimengerti pada fase ini, yaitu:
    ---> Apabila integritas tercapai, individu akan dapat menikmati ke¬untungan dari ketujuh tahap sebelumnya dan merasa bahwa kehidupan itu bermakna.
    ---> Individu menyadari gaya hidup individu lain, namun ia tetap memelihara dan mempertahankan gaya hidupnya sendiri.
    ---> Gaya hidup dan integritas kebudayaan merupakan warisan jiwa.
    ---> Dapat timbul juga keputusasaan dalam menghadapi perubah¬an siklus kehidupan, kondisi sosial dan historis, dan kefanaan hidup di hadapan kekekalan hidup (kematian) sehingga ka¬dang-kadang timbul perasaan bahwa hidup tidak berarti bah¬wa ajal sudah dekat, ketakutan atau bahkan keinginan untuk mati.
    ---> Tugas perkembangan yang harus diselesaikan, seperti penye¬suaian terhadap perubahan-perubahan dalam siklus hidupnya dan menyiapkan diri untuk menuju alam baka (kematian).

Read More......

GIZI ANAK

>> Jumat, 20 Februari 2009

Bayi baru lahir sampai umur 4 bulan : 
Bayi mulai disusukan sedini mungkin, 3 jam setelah lahir. Waktu dan lama menyusui disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on demand). Hindari pemberian makanan tambahan seperti madu, air, larutan glukosa dan makanan prelakteal lainnya. (4)
Vitamin A 1500 SI dan D 400 SI mulai diberikan umur 2 bulan. Pada golongan sosioekonomi rendah, jika gizi ibu kurang dan makannya kurang bergizi, boleh dimulai umur 1 bulan. (1)

Buah-buahan dianjurkan mulai diberikan pada umur 3 bulan, BB minimal 4,5 kg dan tidak ada diare. Jenis buah yang diberikan bisa pisang atau pepaya (60 gr) dalam bentuk dihaluskan, air jeruk atau sari tomat (50-60 ml). Buah mengandung provitamin A dan vitamin C, mineral dan sedikit kalori. (1)

Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan padat yang pertama dengan pada bayi dengan BB kurang lebih 6 kg, yaitu bubur susu yang dapat dibuat dari tepung (beras atau jagung), susu dan gula. Tujuan pemberian makanan padat mulai 4 bulan antara lain :

  1. Puncak produksi ASI pada bulan ketiga, sesudahnya produksi akan menetap atau menurun.
  2. Kebutuhan bayi semakin meningkat untuk pertumbuhan dan aktivitasnya.
  3. Merupakan persiapan atau adaptasi untuk menyapih (beberapa minggu.
  4. Melatih gusi dan gigi bayi untuk mengunyah.

Waktu untuk memberikan makanan lunak dapat dipilih yang sesuai, misalnya jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apa-apa. Dengan demikian bayi menyusui sesuai dengan kebutuhannya, diberi bubur susu satu kali dan buah-buahan satu kali. Pada umur ini dapat pula diberikan telur ayam, akan tetapi perlu waspada terhadap kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi hal ini, pemberian telur ditangguhkan.(4)

Bayi umur 5-6 bulan :
Dapat diberikan 1 kali bubur susu sehari, 1 kali nasi tim, buah-buahan, biskuit dan telur. Nasi tim dapat dibuat sendiri dengan memasak 50 gr nasi. 50 gr sayur (wortel/bayam), 25 gr hati (tahu / daging) dan 250 ml air, lalu disaring. Bila terlalu merepotkan, tersedia nasi tim instant antara lain: Nestle, SUN, Nutricia, Promina, dan lain-lain. (4)
Selama masa bayi nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan menelannya dan tidak banyak mengandung serat-serat yang dapat mempersulit pencernaan.(4)

Umur 6-10 bulan : 
Bubur susu diberikan sekali sehari yaitu pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya sekitar jam 09.00, dan pada siang harinya dapat diberikan nasi tim, sebagai makan siang, sekitar jam 13.00. Pada sore hari sebagai makan malam sekitar jam 17.00 - 18.00, dapat dipilih apakah akan memberikan nasi tim atau bubur susu.(1)
Pengaturan makan yang berhasil pada masa bayi mempermudah pengaturan makan pada usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi, bayi telah dibiasakan menerima makanan padat 3 kali sehari, yaitu pada waktu pagi (makan pagi), siang (makan siang) dan sore atau malam (makan malam). Selama masa bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi tidak alergi. Telur dapat dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang atau dimakan bersama-sama dengan nasi tim. (4)

Makanan Buatan

Memberikan makanan buatan hanya dibenarkan bila menyusukan tidak dapat dilaksanakan, karena :

  1. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk menyusukan.
  2. Produksi ASI sangat kurang atau tidak ada. Indikasi ASI sudah berkurang: 
    • Anamnesis, apakah bayinya menangis setelah disusui, atau apakah ibu merasa ketegangan payudaranya berkurang.
    • Obyektif, dengan menimbang bayi sebelum dan sesudah disusui apakah ada kenaikan BB,    atau peras ASI dan takar selama 1 hari.
    • Follow Up, apakah pertambahan BB bayi tidak memadai.
  3. Ibu tidak punya kesempatan karena untuk pekerjaannya harus meninggalkan rumah jangka  waktu lama.

Kebanyakan makanan untuk menggantikan ASI dibuat dari susu sapi. Hampir semuanya terdapat dalam keadaan bubuk, hanya memerlukan pengenceran dengan air matang sebelum diberikan kepada bayi. (4)

Makanan pengganti ASI dapat dikelompokkan sebagai berikut : (4)

  1. Menurut rasanya : manis dan asam. Contoh pengganti ASI yang manis ialah susu sapi yang diencerkan sendiri, SGM, S-26, Morinaga manis, Isomil, Enfamil, Vitalac, dan lain-lain. Contoh pengganti ASI asam ialah Camelpo-2, Eledon, Dumex, Cap Bendera Asam.
  2. Menurut pH cairan : diasamkan (acidified, acidulated) dan tidak diasamkan (non acidified, non-acidulated). Contoh dan sifat serupa dengan pengganti ASI asam yang manis dan asam.
  3. Menurut kadar nutrien : pengganti ASI rendah laktosa, misalnya Almiron Isomil, Sobee, Nutramigen. Pengganti ASI rendah lemak misalnya Eledon, pengganti ASI dengan lemak yang terdiri dari asam lemak dengan rantai C8-10, misalnya Portagen.
  4. Menurut bahan atau sumber protein : Pengganti ASI dari kacang kedele, misalnya Sobee, Isomil. Umumnya pengganti ASI dari bahan makanan yang tidak berasal dari susu digunakan untuk bayi yang alergi terhadap susu ibu atau susu sapi.
  5. Menurut maksud penggunaan : pengganti ASI yang dimaksudkan untuk menggantikan peranan ASI atau untuk melengkapi kekurangan ASI dan Pengganti ASI yang dimaksudkan untuk diet dalam pengobatan penyakit metabolik bawaan (inborn error of metabolism), misalnya Lofenalac untuk bayi dengan fenilketonuria, Portagen untuk bayi dengan gangguan pencernaan lemak (pada kistik fibrosis), Nutramigen, Sobee, Isomil untuk bayi dengan galaktosemia dan sebagainya.
  6. Selanjutnya ada penggolongan berdasarkan komposisi nutrien yaitu Adapted Formula yang mempunyai komposisi nutrien serupa ASI (contohnya Vitalac, S-26, Nutrilon) dan Complete Formula yaitu formula lain yang mengandung lengkap nutrien (contohnya SGM, Lactogen, Enfamil, Morinaga).

Kebanyakan bayi yang mengkonsumsi Susu Formula sebelum usia 6 bulan, menderita penyakit Alergi Susu Sapi (Cow's Milik Allergy). Gejala klinis yang paling sering ditemukan adalah batuk kronis dan berulang, diare, dermatitis atopik, urtikaria, dan rhinitis alergi. Gejala-gejala ini muncul sebelum usia 1 tahun. Hal ini seharusnya memberikan kesadaran bagi ibu-ibu yang masih memiliki banyak ASI agar tidak menghentikan menyusui bayinya. (2)


Pengaturan makan dengan Pengganti ASI
Mengenai tahap-tahap peningkatan dalam pengaturan makan, jadwal waktu makan untuk makanan pelengkap dan vitamin tidak ada perbedaan dengan pengaturan makan dengan pemberian ASI / menyusukan. Perbedaan pokok ialah pemberian susu non-ASI sebagai ganti untuk disusukan. Bayi diberi pengganti ASI dengan botol susu atau dengan sendok (lazimnya diberikan dengan botol susu). Jumlah pengganti ASI yang harus diberikan harus diperhitungkan menurut kebutuhan nutrien, terutama kalori dan cairan. (4)
Bila pengganti ASI diberikan dengan tujuan untuk melengkapi ASI (mixed-feeding), hendaknya diberikan dengan sendok atau gelas saja agar tidak mengganggu proses menyusu yang dapat merugikan laktasi lebih lanjut. (4)

Jumlah pengganti ASI yang dihidangkan, untuk: (4)

  1. Umur 2 minggu - 2 bulan :100 - 120 ml/kali minum
  2. Umur 2 - 3 bulan :120 - 140 ml/kali minum
  3. Umur 3 - 4 bulan :140 - 160 ml/kali minum
  4. Umur 4 - 5 bulan :160 - 200 ml/kali minum
  5. Umur 5 - 6 bulan : 200 - 220 ml/kali minum Umur 6 bulan keatas : 200 - 250 ml/kali

Makanan Anak Sehat

Anak dikelompokkan berdasarkan umurnya dalam 4 golongan umur, yaitu : golongan anak prasekolah (1 - 3 tahun), golongan anak sekolah (4 - 12 tahun), dan golongan remaja (12 - 18 tahun). Di antara golongan umur tersebut terdapat perbedaan mengenai kebutuhan nutrien, kemampuan menerima makanan, kecepatan tumbuh dan aktivitas. Akan tetapi pada umumnya kepada mereka telah dapat diberikan jadwal waktu makan yang serupa, yaitu 3 kali makan dan diantaranya dapat diberikan makanan kecil (snack).(4)

Makanan untuk anak dianjurkan terdiri dari : (4)

  1. Makanan pokok, yaitu sumber kalori, misalnya roti, nasi, jagung, ketela, sagu, ubi jalar.
  2. Lauk pauk, terdiri dari :  Sumber protein hewan ---> telur, daging, ikan.  
    Sumber protein nabati ---> kacang-kacangan, seperti kacang kedele, kacang hijau, kacang merah; sayuran hijau atau berwarna, misalnya bayam, tomat, wortel; bahan makanan yang telah diproses terlebih dahulu, misalnya tahu, tempe.
  3. Buah-buahan, sumber vitamin A dan C, misalnya jeruk, pisang, pepaya.
  4. Tambahan susu 2 kali sehari, yaitu 250 ml setiap kali minum. Waktu makan lazim disebut dengan makan pagi, makan siang dan makan malam. Waktu makan untuk makanan kecil (snack) ialah jam 11.00 dan jam 16.00 (4).

Golongan umur 1 - 3 tahun

Anak dalam golongan umur ini sangat rentan terhadap penyakit gizi. Angka tertinggi untuk morbiditas penyakit defisiensi vitamin A dan malnutrisi energi protein (MEP) terdapat dalam golongan umur ini. (4) Gigi susu telah lengkap pada umur 2-2,5 tahun, akan tetapi belum dapat digunakan untuk mengerat dan mengunyah makanan yang keras. Terutama untuk golongan 1 - 2 tahun masih perlu diberikan nasi tim meskipun tidak perlu disaring. Mereka perlu diberikan makan terpisah dengan waktu makan anak besar dan anggota keluarga yang lain untuk menghindarkan pengaruh kurang baik. Mereka sudah boleh diajari mencoba, mencicipi, makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak merangsang. Pemberian gula-gula (permen) yang terlalu banyak mengandung karamel dihindarkan atau sangat dibatasi untuk menjaga karies (gigi berlubang). (4) Kebutuhan nutrien relatif kurang. Pertumbuhan lambat, aktifitas mulai banyak, masih rawan terhadap penyakit gizi dan infeksi. Waktu makan boleh bersama-sama dengan orang dewasa. Mereka telah dapat memilih makanan dan makan sendiri. (4)

Golongan umur 7 - 12 tahun

Mengenai kebutuhan nutrien perlu diperhatikan kebutuhan kalori yang lebih banyak karena mereka telah lebih banyak melakukan aktifitas jasmani. Gigi susu berangsur-angsur tanggal dan kemudian gigi permanen mulai lengkap. (4) Sebelum pergi ke sekolah perlu makan pagi yang cukup untuk menghindarkan kemungkinan hipoglikemi. Mereka mungkin jajan di luar yang dapat mengakibatkan gangguan pencernaan. Akan tetapi mereka sudah cukup mempunyai daya tahan terhadap penyakit gizi dan infeksi. (4)

DAFTAR PUSTAKA

  1. dr, Lisal, DSA (K). 1999. Nutrisi, dalam : Catatan Kuliah Ilmu Gizi Anak. Makassar.
  2. WE, Nelson. Pemberian Makan Bayi dan Anak, dalam : Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15, Vol. 1. Jakarta : EGC.
  3. Siregar, SP., dkk. 1999. Clinical Features and Specific IgE. In Babies and Children With Cow's Milik Allergy, dalam : Paediatrica Indonesiana-Journal Of The Indonesian Society Of  Pediatricians, vol. 39. Jakarta : FKUI.
  4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Pengantar Makan untuk Bayi dan Anak Sehat dalam : Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Infomedia.

Read More......

    © Dunia Anak. Friends Forever Template by Emporium Digital 2009

Back to TOP